Bayangin kamu lagi berlayar di lautan lepas, kabut tebal di sekeliling, dan tiba-tiba nemuin kapal besar terapung sendirian. Layarnya robek sedikit, dek-nya sepi, tapi semua barang dan makanan masih ada. Cuma… nggak ada satu pun manusia di dalamnya.
Itulah yang terjadi tahun 1872 ketika kapal dagang Inggris bernama Dei Gratia menemukan kapal misterius Mary Celeste terapung di Samudra Atlantik. Kapal itu dalam kondisi nyaris sempurna, tapi semua awaknya lenyap begitu saja — tanpa tanda perlawanan, tanpa jejak pelarian, dan tanpa pesan terakhir.
Dari situ lahirlah misteri kapal Mary Celeste, salah satu teka-teki laut paling legendaris sepanjang sejarah. Hingga kini, lebih dari 150 tahun berlalu, dunia masih belum bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi di atas kapal itu.
Asal Usul dan Perjalanan Terakhir Kapal Mary Celeste
Kapal Mary Celeste dibangun di Kanada tahun 1861 dan awalnya diberi nama Amazon. Setelah mengalami beberapa kecelakaan kecil dan pergantian pemilik, kapal itu akhirnya dimiliki oleh Benjamin Spooner Briggs, seorang kapten berpengalaman sekaligus pemilik sebagian saham kapal.
Tanggal 7 November 1872, Mary Celeste berangkat dari pelabuhan New York menuju Genoa, Italia. Di dalamnya ada 10 orang — termasuk sang kapten, istrinya Sarah, anak perempuan mereka yang berumur dua tahun, dan tujuh kru. Muatannya berupa 1.701 barel alkohol industri, barang berharga tapi berisiko tinggi karena mudah meledak.
Semua berjalan normal, cuaca bagus, kapal dalam kondisi prima. Tapi sebulan kemudian, kapal itu ditemukan terapung sendirian di Samudra Atlantik — sekitar 600 mil dari Portugal — oleh kapal Dei Gratia.
Yang bikin merinding, log buku terakhir dicatat 10 hari sebelum penemuan, tanpa tanda bahaya atau kerusakan.
Kondisi Kapal Saat Ditemukan: Semuanya Ada, Tapi Orangnya Nggak
Ketika awak Dei Gratia naik ke Mary Celeste, mereka kaget banget. Kapal itu nggak tenggelam, cuma agak miring sedikit. Layarnya robek tapi masih bisa dikendalikan.
Barang-barang pribadi kru masih lengkap — pakaian, alat makan, peralatan navigasi, bahkan mainan anak kecil masih di tempatnya. Tapi kapal sekoci hilang, bersama seluruh penumpang.
Satu-satunya hal aneh adalah beberapa barel alkohol bocor, dan di bawah dek ditemukan sedikit air. Tapi bukan berarti kapal dalam bahaya tenggelam.
Kapal itu lalu dibawa ke pelabuhan Gibraltar untuk investigasi resmi. Dan di situlah teka-teki makin rumit, karena nggak ada tanda-tanda kejahatan, pemberontakan, atau kebocoran besar. Semua teori mulai bermunculan — dari yang masuk akal sampai yang absurd banget.
Teori 1: Pemberontakan atau Pembunuhan di Laut
Salah satu teori pertama yang muncul tentang misteri kapal Mary Celeste adalah kemungkinan adanya pemberontakan di antara kru.
Tapi masalahnya, nggak ada jejak kekerasan atau darah di kapal. Semua barang berharga masih ada, jadi bukan perampokan. Kapten Briggs dikenal sebagai pemimpin religius dan tenang, dan kru-nya punya reputasi baik.
Kalau ada pemberontakan, mustahil hasilnya bersih banget tanpa jejak apa pun. Jadi teori ini mulai ditinggalkan.
Teori 2: Ledakan Alkohol dari Muatan
Teori paling logis yang banyak dipercaya sekarang adalah ledakan alkohol. Dari 1.701 barel alkohol, sembilan ditemukan bocor.
Bisa jadi uap alkohol menumpuk di dalam kapal, menciptakan tekanan dan bau menyengat yang bikin kapten panik. Takut kapal meledak, dia memerintahkan semua kru meninggalkan kapal sementara — naik ke sekoci dan menjauh sampai situasi aman.
Masalahnya, kalau tali sekoci terputus atau badai datang, mereka bisa terombang-ambing di laut dan mati tenggelam tanpa sempat kembali.
Ini menjelaskan kenapa kapal ditemukan utuh tapi kosong. Namun, nggak ada tanda ledakan atau kebakaran di dek, jadi teori ini masih belum 100% pasti.
Teori 3: Badai Mikro dan Fenomena Alam Aneh
Ada juga teori yang bilang Mary Celeste mungkin kena badai mikro — semacam tornado kecil di laut yang bisa mengangkat air secara tiba-tiba dan bikin kapal miring ekstrem.
Badai jenis ini bisa bikin air masuk ke dalam dek dan bikin kapten takut kapal bakal tenggelam. Karena itu, mereka mungkin buru-buru menurunkan sekoci. Tapi begitu badai reda, kapal justru tetap mengapung dengan tenang, sementara kru-nya udah hanyut jauh.
Fenomena ini pernah dicatat di beberapa laut lain, dan bisa jadi ini penyebab paling alami dari misteri kapal Mary Celeste.
Teori 4: Fenomena Gas dari Lautan (Metana)
Beberapa ilmuwan modern juga percaya Mary Celeste bisa aja terkena fenomena pelepasan gas metana dari dasar laut. Ketika gas itu muncul ke permukaan, bisa bikin kapal kehilangan daya apung secara mendadak atau menciptakan suara ledakan yang bikin panik.
Dalam ketakutan, kru mungkin buru-buru kabur ke sekoci tanpa sadar bahwa kapal sebenarnya masih bisa mengapung. Dan begitu arus laut membawa mereka menjauh, mereka nggak pernah terlihat lagi.
Teori ini juga pernah digunakan untuk menjelaskan fenomena hilangnya kapal di Segitiga Bermuda, jadi masuk akal juga kalau diterapkan di sini.
Teori 5: Alien, Monster Laut, dan Hal Gaib
Yap, nggak lengkap kalau nggak bahas teori ekstrem. Beberapa penulis abad ke-19 percaya misteri kapal Mary Celeste punya unsur supranatural.
Ada yang bilang kapal itu diserang monster laut, atau alien yang menculik awak kapal (serius, ini beneran teori populer di masa itu).
Versi lain bilang Mary Celeste dikutuk karena awalnya dinamai Amazon dan udah sering kecelakaan sebelumnya. Jadi katanya kapal ini “berhantu.”
Walau nggak ada bukti sama sekali, teori ini tetap hidup di budaya pop karena — jujur aja — terlalu menarik buat dilupain. Banyak film dan novel yang ngangkat versi misteriusnya, termasuk cerita karangan Sir Arthur Conan Doyle (pencipta Sherlock Holmes).
Teori 6: Penipuan Asuransi Gagal
Teori ini muncul karena ada dugaan kalau Mary Celeste sengaja ditinggalkan untuk penipuan asuransi.
Katanya, kapten dan pemilik kapal mungkin berencana mengklaim kapal “hilang di laut” biar bisa dapet uang ganti rugi besar. Tapi teori ini cepat runtuh, karena investigasi menunjukkan nggak ada kerusakan disengaja, dan kapten Briggs dikenal jujur banget.
Nggak ada bukti mereka berencana kabur atau menipu siapa pun. Jadi teori ini dianggap cuma spekulasi liar.
Kehidupan Para Awak: Siapa Mereka Sebelum Menghilang?
Salah satu hal yang bikin kisah kapal Mary Celeste makin menyayat hati adalah fakta bahwa semua awaknya punya kehidupan normal.
Kapten Briggs dikenal sebagai pelaut religius dan penuh kasih. Dia bahkan bawa istri dan anaknya di perjalanan itu karena pengen mereka lihat dunia. Kru-nya juga punya reputasi profesional dan rukun.
Nggak ada tanda-tanda konflik atau gangguan psikologis sebelum keberangkatan. Log buku perjalanan menunjukkan rutinitas normal — arah angin, kondisi laut, dan laporan posisi. Semuanya biasa aja… sampai tulisan berhenti di tanggal 25 November 1872. Setelah itu, sunyi total.
Penemuan yang Memicu Misteri Tambahan
Waktu kapal Mary Celeste dibawa ke Gibraltar untuk diperiksa, penyelidikan berlangsung intens. Tapi hasilnya malah bikin bingung.
- Tak ada tanda pertempuran.
- Tak ada barang berharga yang hilang.
- Tidak ada kerusakan serius di kapal.
- Peralatan navigasi dan sekoci hilang, tapi makanan dan air masih cukup buat enam bulan.
Yang lebih aneh, pedang kapten ditemukan dengan noda karat merah yang dikira darah, tapi setelah diperiksa ternyata cuma karat biasa.
Jadi semua petunjuk yang ada selalu berakhir dengan satu kesimpulan: nggak ada jawaban pasti.
Dampak Misteri Ini di Dunia
Kisah kapal Mary Celeste langsung jadi sensasi internasional setelah ditemukan. Media di Inggris dan Amerika gila-gilaan memberitakannya, bahkan ada yang nambahin detail dramatis yang nggak pernah terbukti.
Kapal ini jadi inspirasi puluhan novel, film, dan teori konspirasi. Bahkan istilah “Mary Celeste” sekarang dipakai buat nyebut kapal, pesawat, atau tempat apa pun yang ditemukan kosong tanpa penjelasan.
Contohnya, beberapa kasus pesawat modern yang hilang misterius kadang disebut “Mary Celeste of the sky.”
Kisah ini juga jadi pelajaran penting di dunia maritim: bahwa laut bisa menyimpan rahasia lebih dalam dari yang bisa dijangkau manusia.
Penemuan Ulang dan Penelitian Modern
Selama abad ke-20 dan 21, para peneliti mencoba menelusuri ulang rute Mary Celeste dengan teknologi modern.
Hasil simulasi menunjukkan kapal kemungkinan besar hanyut selama lebih dari seminggu sebelum ditemukan. Kondisinya stabil dan nggak pernah tenggelam — membuktikan kalau kapal itu nggak dalam bahaya saat ditinggalkan.
Analisis muatan juga menunjukkan alkohol bocor bisa menghasilkan uap beracun, yang memperkuat teori ledakan kecil atau ketakutan mendadak di antara kru.
Meski begitu, belum ada satu pun bukti yang bisa benar-benar menutup kasus ini. Laut tetap diam, dan rahasia Mary Celeste masih tenggelam di bawah ombak waktu.
FAQ
1. Kapan Mary Celeste ditemukan?
Kapal ditemukan 4 Desember 1872 oleh kapal Dei Gratia di Samudra Atlantik.
2. Apakah kapal Mary Celeste tenggelam?
Tidak. Kapal ditemukan terapung utuh dan kemudian dibawa ke Gibraltar untuk diselidiki.
3. Berapa jumlah awak kapal?
Ada 10 orang, termasuk kapten Benjamin Briggs, istrinya, dan anak perempuan mereka.
4. Apakah ada tanda kekerasan di kapal?
Tidak ada. Semua barang berharga masih di tempatnya, dan tidak ada bukti perkelahian.
5. Apa teori paling kuat tentang hilangnya awak kapal?
Kemungkinan besar mereka meninggalkan kapal karena ketakutan akan ledakan akibat kebocoran alkohol.
6. Apakah misteri Mary Celeste sudah terpecahkan?
Belum. Meskipun banyak teori, tidak ada bukti pasti yang menjelaskan hilangnya awak kapal.